VallenKa: Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Reformasi

Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Reformasi


Reformasi  adalah perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Reformasi lahir setelah negara kita ini mengalami kasus yang melanda berbagai aspek, mulai dari kehidupan, ekonomi, politik, hukum, kepercayaan, dan parahnya lagi adalah krisis kebutuhan pokok.

Pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia dihadapan ketua Mahkamah Agung.



1. Masa Pemerintahan B.J. Habibie 

Presiden ketiga RI ini hanya menjabat sebentar, Ia menjabat selama 1 tahun 5 bulan.
Dalam waktu singkat pemerintahannya berhasil menyelamatkan krisis moneter yang terjadi pada masa orde baru. Pemerintahannya membentuk kabinet reformasi pembangunan.

Upaya bidang politik yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie adalah sebagai berikut.

  • Mengganti 5 paket Undang-Undang dan  diantaranya diubah agar lebih praktis.
  • Kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi.
  • Melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers.
  • Jejak pendapat Timor Timur.
  • Memberikan abolisi (Hak Kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana kepada  tahanan) dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik presiden).
  • Pengurangan jumlah ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang.
  • Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI.

Upaya yang dilakukan dalam bidang ekonomi diantaranya:

  • Merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi.
  • Merekonstruksi perekonomian nasional.
  • Melikuidasi bank-bank bermasalah.
  • Membentuk Badan Penyehatan Nasional
  • Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000,-
  • Mengesahkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli atau Persaingan Tidak Sehat.
  • Mengesahkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.



2. Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Gus Dur menjabat mulai dari tahun sampai 2001. Terpilihnya Gus Dur sebagai Presiden tidak lepas dari peran MPR yang pada saat itu mendak laporan pertanggungjawaban Presiden Habibie. Akhirnya Gus Dur terpilih menjadi presiden melalui dukungan partai-partai islam yang menjadi poros tengah. Sedangkan wakilnya dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri.

Setelah menjabat, pemerintahan Presiden Gus Dur mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Departemen Penerangan dibubarkan, dianggap mengganggu kebebasan pers.
  • Departemen Sosial dibubarkan, dianggap sebagai sarang korupsi.
  • Menyetujui pergantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999.
  • Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan untuk beribadah dan merayakan tahun baru imlek.
  • Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN.
  • Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme dan Leninisme
  • Membekukan MPR dan DPR.


Kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama, mundur dari jabatannya pada 23 Juli 2001. MPR menilai Presiden Gus Dur melanggar Tap No. VII/MPR/2000 dan atas kebijakan-kebijakannya  yang kontroversial. Jabatan presiden digantikan oleh wakilnya yaitu Megawati Soekarnoputri.

Megawati selesai menjabat, terpilihlah Soesilo Bambang Yudhoyono SBY dengan menjabat selama dua periode. Selanjutnya adalah Joko Widodo Jokowi yang sampai hari ini masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.



Presiden-Presiden Era Reformasi

  • Bachruddin Jusuf Habibie (Presiden ke-3) = 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999
  • Abdurrahman Wahid (Presiden ke-4) = 20 Oktober 1999 - 23 Juli 2001
  • Megawati Soekarnoputri (Presiden ke-5) = 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004
  • Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden ke-6) = 20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2014
  • Joko Widodo (Presiden ke-7) =  20 Oktober  2014 - sekarang









No comments:

Post a Comment