‘Awalnya
browsing di internet atau dikenalin teman, lalu iseng-iseng mencoba memakainya,
dan lama-lama menjadi kecanduan’
Tampaknya
kalimat diatas sangat cocok sebagai penggambaran betapa virus ‘BLOGAHOLIC’ bisa
menyerang sangat pelan-pelan. Ya, kadang tanpa sadar ataupun tidak, seringnya
browsing menyebabkan banyak menemukan alamat-alamat blog yang ternyata berisi
hal-hal yang asyik-asyik untuk dibaca.
Pada awalnya
hanya mengisi saja. Mengisi entry yang sesuai dengan kehidupannya atau
peristiwa yang dialaminya. Eh, karena banyak tanggapan, baik yang mengisi di
tagboard atau kolom komentar, mulailah untuk memperbagus tulisannya dengan
menambah foto atau animasi.
Tidak hanya
itu, karena seringnya jalan-jalan mengunjungi blog orang lain, maka mulailah
ada ketertarikan lain, yaitu memiliki desain tampilan yang lebih bagus daripada
desain konvensional yang sudah disediakan oleh penyedia blog. Sibuk mencari,
browsing, tanya kanan-kiri....
Sampai
akhirnya, nge-blog menjadi santapan sehari-hari. Nah, begitulah virus blogaholic ini menyerang. Mulanya hanya sekedar coba-coba....
Khusus untuk
mereka yang mulai memasuki rimba per-blog-an atau mereka yang sudah lama
terlibat pada jurnal pribadi di internet ini, mungkin sudah saatnya mulai
berhati-hati. Kenapa? Ya, karena kelihatannya blog mulai memunculkan virus baru
yang bernama blogaholic.
Tidak
seperti workaholic, virus ini menyerang secara perlahan-lahan dan memiliki
gejala yang jauh lebih hebat. Bahkan virus ini terdiri dari beberapa stadium,
sesuai dengan masa inkubasi dan penyebarannya dalam diri blogger.
Stadium 1
Biasanya menyerang mereka yang baru saja memiliki blog. Gejalanya seperti ingin memiliki dan mulai terobsesi dengan blognya. Memasang apa saja yang berkaitan dengan dirinya, mulai dari profil yang ‘sempurna’, foto yang sebagus mungkin, dan sebagainya. Bahkan ada obsesi untuk menaruh link-link blogger lain sebanyak-banyaknya.
Stadium 2
Pada level ini blogger akan merasa dua gejala. Pertama, mulai merasakan kalau template tampilan blognya sudah kurang menarik karena terlalu biasa. Kondisi ini menyebabkan seseorang terobsesi mencari-cari tempalte yang baru, mulai mengutak atik, copy paste kode html atau script dari blog lain, sampai pada minta dibuatin template oleh kenalan. Kedua, obsesi untuk mengisi blognya semakin besar. Gejalanya ada semacam kebutuhan wajib untuk selalu meng-update atau memperbarui setiap entry blognya.
Stadium 3
Virus ini mulai semakin parah. Setiap bangun pagi, atau setiap datang ke tempat kerja hal yang pertama kali dipikirkan adalah bagaimana membuat entry atau postingan baru dihari ini. Berpuluh-puluh menit bahkan sampai berjam-jam dihabiskan hanya untuk browsing atau menguras otak demi menulis sesuatu yang akan dipublikasikan di blog. Jika tidak tercapai, maka terasa ada yang kurang dalam dirinya.
Stadium 4
Jika sudah sampai pada stadium ini, bisa dipastikan kondisi yang bersangkutan sudah terinfeksi virus blogaholic yang teramat berat. Gejalanya cukup mudah diketahui, yaitu mulai terobsesi memiliki banyak blog. Dengan banyak blog tersebut tentu efeknya akan banyak waktu yang dihabiskan untuk sekedar mengisi postingan terbaru, memperbaiki tampilan, menambah link, mengubah warna, dan sebagainya. Dan tentu saja perlu waktu yang tidak sedikit untuk melakukan hal itu.
Stadium 5
Pada stadium ini kondisi blogger yang terserang virus ini semakin parah. Gejalanya terlihat dari perbandingan berapa waktu yang digunakan untuk nge-blog dibanding waktu kerja dalam sehari. Bahkan sampai dirumah atau tempat kos pun masih terbawa keinginan untuk melakukan sesuatu terhadap blognya. Kalau sudah masuk dalam tahap ini....hmm, kondisinya sudah terbilang membahayakan.
Nah, berada
di stadium manakah virus blogaholic ini menyerang kalian ?
Kalau Wulan sih pernah sampai di stadium 5 :"3
Untuk mengatasinya gampang-gampang susah. Soalnya dulu virus blogaholic Wulan hilang gara-gara sinyal jelek, jadi tidak bisa buat buka blogger deh :v
No comments:
Post a Comment